Tuesday, June 18, 2013

Puteri Gunung Ledang 3


aku melangkah kaki ke dalam taman
ternampak ramai bidadari nan jelitawan
salah seorang memberikan senyuman
tapi aku membalas dengan pertanyaan

wahai gadis jelitawan,
kedatangan saya tanpa berteman
di dalam dada banyak pertanyaan
harap anda dapat huraikan simpulan
tapi siapakah namamu wahai kawan

wahai jejaka nan tampan,
namaku tidak payah diusahakan
takut nanti berlabur pula kecintaan
tapi apakah yang menjadi pertanyaan
agar aku boleh memberikan jawapan?

wahai gadis jelitawan,
takut pada cinta engkau jangan
kerna cinta itu hidupnya tumbuhan
tapi kata-katamu harum kebenaran
takut cinta terjadi senjata panah syaitan

wahai gadis jelitawan,
bolehkah kau tunjukkan aku akan jalan
siapakah Putri Ledang nan jadi sebutan
darinya aku datang dengan jemputan
katanya untuk menerima pembelajaran

wahai jejaka nan tampan,
adakah engkau berketurunan sultan
atau datang dari kalangan bangsawan
hingga tiada lagi terbinanya sempadan
antara engkau dengan Putri jujungan

wahai jejaka nan tampan,
walaupun kau datang atas jemputan
tapi tetap ada pantang dan larangan
dengan itu mahukah engkau teruskan
perjalanan yang bukan sembarangan?

Thursday, June 13, 2013

Puteri Gunung Ledang 2


ke gunung Ledang aku menuju
di kaki gunung aku menunggu
katanya aku ini adalah tetamu
tapi tiada siapa yang aku ketemu

melainkan seorang nenek tua berlalu
adakah ini putri yang di kisah dahulu
kepada diriku nenek tua ini menuju
"apakah hajatmu wahai anak cucu?"

aku terdiam dan terkaku
untuk jawab aku tak mampu
suaranya itu sangatlah syahdu
bagaikan terbunyi seruling pilu

kemudian dia menarik tanganku
katanya ingin membawaku ke pintu
sambil berjalan nenek tua berlagu
tak aku sangka dia bersuara merdu

apabila kami tiba di muka pintu
nenek tua berubah menjadi sifu
ingin berkata tapi lidah membisu
lalu dia membisik ke telingaku

"ada ramai bidadari jelita di situ"
"tapi jangan kau mudah tertipu"
"atas kehendak babi hawa nafsu"
"hingga niat asal sudah tak mahu"

kemudian dia hilang menjadi debu
terbang ia tinggi ke langit yang biru
hingga kita bertemu di lain waktu
terima kasih atas pesanan mu

Wednesday, June 12, 2013

Puteri Gunung Ledang


angin meniup jemputan dari putri
diamnya ia di Ledang yang tinggi
apa gerangan harusku mendaki
wahai Putri yang tinggi berbudi?

Wahai anak muda,
kalau bukan Tuah yang mencari
duduk lama untuk mempelajari
matinya Jebat bukan hanya derhakai
tapi kerna hikmah juga tidak ia miliki

apa lagi yang engkau ragui
ramai telah pun mendatangi
hingga Tuah hidup disegani
selepas turun dari mendaki

Wahai Sang Putri,
ramai telah pergi tak kembali
bila melihat istana tersusun rapi
ada juga sanggup membunuh diri
apabila ditolak putri yang dilamari

apa yang harus aku mencari
yang kau katakan tersembunyi
akhirnya Tuah menghilangkan diri
Jebat mati kerna sultan menzalimi

Wahai anak muda,
jangan kau berkata dan berpuisi
sebelum dahulu engkau ketahui
jangan kau berhukum aku bergini
atas kesilapan diri mereka sendiri

apa yang engkau telah saksi
ia bilangan yang kecil sekali
mahukah engkau aku tunjuki
bilangan yang berwajah seri