sang putri mengetuk pintu hati
ketukannya itu bukanlah sekali
"adakah kamu akan buka pintu ini"
"atau biarkan aku menunggu di sini"
aku biarkan ketukan itu berkali-kali
namun ketukan tidak berhenti-henti
dalam keadaan aku ingin tapi menafi
lalu sang putri di luar bersuara lagi
"andai kau sekadar bergerak mencariku"
"aku akan pintas laju mengejarkan dirimu"
"andai kau menuju sejauh jari kepadaku"
"aku melangkah sejauh tapak kepadamu"
"kembalilah engkau kepadaku"
"sepeerti anak kehilangan ibu"
"kembalikanlah aku kepadamu"
"sepeerti ibu kehilangan anak itu"
fikiran aku teringat akan kisah lalu
ketika aku bodoh jahil dan tak tahu
lalu diberikan kepadaku sedikit ilmu
untuk aku manfaatkan ia selalu
adakah aku tidak mengenang budi
atau aku telah pun jauh lupakan diri
sekeliling dunia pun aku menjelajahi
berakhir aku tetap kepada sang putri
sayang sang putri seluas semesta
tidak akan mampu aku membalasnya
cinta sang putri sejauh alam maya
sampai kemana tidak ada penghujungnya
No comments:
Post a Comment